|Beranda|berita|Tarbiyah

C.I.N.T.A


Kasih Sayang (cinta), Anugerah Allah Terindah.... ...
Sore itu, dalam perjalanan kesurau, terlihat seekor anjing liar yang sedang mengais-ngais sisa makanan di tempat sampah. Anjing itu tampak pincang, ya, salah satu kaki depan anjing itu memang putus. Mungkin, anjing itu adalah anjing yang saya jumpai bulan ramadlan yang lalu, nampak lapar dan kehausan, waktu itu kakinya masih "kiwir-kiwir" hampir putus, waktu akan dibelikan makanan , anjing itu malah lari ketakutan. Alhamdulillah, anjing liar itu kini sudah menjadi ibu dari anaknya yang lucu-lucu. Di sebuah "rumah" kolong jembatan. Setiap hari anjing itu keluar mencari "sesuap nasi" demi memberikan susu buat anak-anaknya. Subhanallah, ditengah-tengah kekuarangannya induk anjing itu "dengan ikhlas" merawat anak-anaknya. Ya, karena Allah menganugerahkan kasih sayang kepada anjing itu.
Pada tahun sembilan puluhan, diakhir sesi Dunia dalam berita TVRI, ada sebuah berita yang menarik. Di sebuah kebun binatang di luar negeri, ada seorang bayi yang terlepas dari gendongan ibu yang sedang menonton simpanse dengan jarak yang begitu dekat, sehingga bayi itu masuk ke kandang simpanse. Sang ibu panik dan menjerit histeris, tidak bisa berbuat apa-apa selain minta tolong. "kehadiran" bayi dikandang itu "menarik" perhatian para simpanse, sebagai informasi dalam kondisi tertentu simpanse bisa berubah menjadi kanibal, terutama dengan simpanse dari suku lain. Tiba-tiba dengan cepat ada seekor simpanse betina menghampiri bayi itu, menggendong, mendekapnya, layaknya seorang ibu. Simpanse betina itu melindungi sang bayi dari serangan simpanse lain. Ia mempertaruhkan nyawa untuk membela bayi itu yang jelas-jelas bukan anaknya. dan akhirnya bayi itu selamat. subhanallah, allah telah menganugerahkan kasih sayang yang universal kepada simpanse betina itu.
Di salah satu acara Discovery Chanel, saya melihat sebuah tayangan yang spektakuler. Di tepi sebuah sungai yang rimbun dan bersemak tinggallah seekor buaya betina yang siap untuk bertelur. Tidak jauh dari sarang induk buaya itu ternyata juga ada tempat induk kura-kura menyimpan telur-telurnya yang nampak mulai menetas. Satu-persatu tukik, anak kura-kura, secara instingtif merayap menuju air. Tapi ternyata dari puluhan tukik itu ada yang salah jalan, bukan merayap ke air malah merayap ke tempat lain. "Celakanya" anak tukik itu merayap ke arah induk buaya yang "bersemayam" di sarangnya. Dengan secepat kilat sang buaya menyambar tukik itu dan memasukkan ke dalam mulutnya. Sejurus kemudian, sang buaya membuka mulutnya. ternyata sang buaya tidak mengunyah atau menelan yang tukik. Ternyata sang induk buaya memutar tubuh sang tukik, sehingga kepala tukik itu menghadap ke "jalan yang benar", ke arah sungai. Kemudian setelah itu sang induk buaya meletakkan tukik itu. Kemudian dengan tanpa "rasa bersalah", seolah-olah tidak terjadi apa-apa, sang tukik merayap menuju sungai. Subhanallah allah telah menganugerahkan kasih sayang yang universal kepada buaya betina itu.
Ikhwah fillah, Allah adalah Dzat yang sangat luas kasih sayangnya, walaupun hanya seperseratus yang diberikan di muka bumi ini, sudah membuat seekor induk binatang tidak menginjak anaknya, itulah yang disampaikan oleh rasul kita. Dan tiga ilustrasi diatas, induk anjing yang pincang, induk simpanse, dan induk buaya, juga bukti bahwa Allah memberikan rasa kasih sayangnya kepada semua makhluknya. Termasuk kita, manusia, makhluk yang paling sempurna.
Allah sangat mencintai orang yang memiliki kasih sayang. Oleh karena itu Allah memberikan surga bagi seorang pelacur yang memberikan minuman bagi anjing yang hampir mati karena kehausan. Dan Allah memberikan neraka bagi seorang yang "memenjarakan" kucing tanpa diberikan makanan.
Ikhwah fillah, kalau "sekedar" memberikan kasih sayang kepada binatang Allah memberikan surga. Apatah lagi, kalau kita memberikan kasih sayang itu kepada sesama manusia? wallahu a'lam bishshowab