|Beranda|berita|Tarbiyah

agar Allah menyatukan hati kita....


Setelah menjadi imam sholat maghrib, seorang brother memberikan taujih dengan bahasa arab yang kemudian beliau "terjemahkan" dalam bahasa Inggris. "Kalau memang kita cinta Rasul" kata beliau , "maka kita harus cinta dengan sunnah Rasul, salah satu sunnah Rasul adalah menjaga Shaff waktu sholat berjamah" tambah brother tersebut yang kebetulan hafal Al-Quran. " Jika tidak Allah akan memecah belah persatuan dihati kita. Oleh karena itu agar Allah menyatukan hati kita marilah kita jaga shaff kita", pungkas beliau.
Menjaga shaff adalah salah satu "kurikulum" wajib ketika di SMU dulu seperti halnya dengan berhijab secara syar'i pada akhwat waktu itu. Kaki dan kaki harus bertenu, pun juga di antara pundak juga bertemu, harus lurus, tidak boleh salah satu peserta jamaah melakukan "over lap" peserta jamaah yang lain. Sehingga, seperti yang di ungkapkan oleh seorang guru agama, sampai-sampai seorang ikhwan harus menggagah karena "mengejar" kaki peserta jamaah lain di sampingnya yang tidak mau "kakinya di injak". Begitulah gambaran sebuag ghiroh untuk merealisasikan sunnah Rasul pada waktu itu. Ilmu Islam belum memadai tetapi semangat begitu menggebu. Tetapi pada saat itu kenikmatan berIslam begitu terasa.
Tetapi sekarang ini semakin banyak ilmu tentang Islam yang kita dapatkan. semakin kita jauh melangkah bersama dakwah ini ternyata, kita cenderung mengganggap biasa menata shaff sholat jamaah kita. Padahal seperti yang kita ketahui Umar RA ketika meluruskan shaff menggunakan pedang. Subhanllah. Sawwu shufuufakum. wallahu a'lam.